YAYASAN VITA PAPUA MANDIRI
Latar Belakang
Yayasan Vita Papua Mandiri (Yavita Mandiri) adalah Yayasan Kemanusiaan yang bergerak dibidang Kesehatan di Tanah Papua yaitu Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Program Utama Yayasan Vita Papua Mandiri (Yavita Mandiri) adalah Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV-ADS untuk memotong mata rantai penularan HIV dan Program Sirkumsisi Pria Sukarela untuk Kesehatan dalam rangka Percepatan Penanggulangan HIV-AIDS.
Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS adalah salah satu dari 18 (delapan belas) Program Prioritas Nasional yang diatur lebih lanjut dalam Peraturan Presiden No. 75 Tahun 2007 tentang Komisi Penanggulangan AIDS Nasional; Peraturan Presiden No. 124 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 75 Tahun 2006 tentang Komisi Penanggulangan AIDS Nasional; Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 20 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS dan Pemberdayaan Masayarakat dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS di Daerah; Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS; Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Papua Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS.
Di Provinsi Papua, kami telah melaksanakan program Sirkumsisi Medis Pria Sukarela (VMMC) dengan Metode PrePex untuk pertama kali di luar Afrika pada 2015. Kami telah melaksanakan dengan baik Program Sirkumsisi Medis Pria Sukarela dengan Metode PrePex sebanyak 1300 orang dengan umur diatas 15 tahun di Jayapura, Wamena, Nabire dan Merauke. Sebenarnya Program Sirkumsisi Medis Pria Sukarela (VMMC) ini dilakukan secara massal dan cepat untuk memotong mata rantai penularan HIV untuk mencegah orang sehat tidak tertular HIV, tetapi kenyataannya program ini berjalan lambat karena berbagai hambatan terutama Dukungan Dana.
Pada Maret 2017, WHO (World Health Organisation) mengunjungi Program Sirkumsisi Medis Pria Sukarela (VMMC) yang kami kerjakan di Jayapura dan Wamena. Dalam Pertemuan dengan PGGP (Persekutuan Gereja-Gereja di Tanah Papua) di Jayapura, WHO ingin megetahui Dukungan Gereja-Gereja terhadap Sirkumsisi Medis Pria Sukarela (VMMC) di Provinsi Papua. WHO meminta kesediaan kami sebagai Tenaga Ahli Eksternal WHO untuk Program VMMC dalam rangka Percepatan Pengendalian HIV-AIDS.
visi
Menjaga, Memelihara dan Menghormati Kehidupan.
misi
- Memperluas Informasi dan Sosialisasi kepada masyarakat Papua tentang bahaya HIV-AIDS dan cara penularannya.
- Memperluas KDS-KDS (Kelompok Dukungan Sebaya) Komunitas ODHA (Orang dengan HIV-AIDS) untuk mencegah Lost Follow Up ARV (Anti Retro Viral)
- Pembentukan WPA (Warga Peduli AIDS) di kampung-kampung untuk mewaspadai Ancaman HIV-AIDS.
- Memberikan informasi/advokasi kepada masyarakat tentang Konselor dan manfaat Tes HIV.
- Melanjutkan Program Sirkumsisi (Sunat) Pria Sukarela untuk Kesehatan dalam rangka Percepatan Penanggulangan AIDS. Sirkumsisi juga mempunyai manfaat ganda yaitu dapat juga mencegah Ca Cervic (Tumor Kandungan) dan Kemandulan.
- Membangun kerjasama dengan komponen masyarakat dan pihak-pihak lain untuk pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS terutama dengan Layanan Kesehatan dari Pemerintah Daerah dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
- Ikut melaksanakan Program Nasional dalam Percepatan Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS (FAST TRACK : 90-90-90), Artinya 90% Masyarakat mengetahui Status HIVnya, 90% Masyarakat yang mengetahui Status HIVnya memperoleh Pengobatan ARV, 90% Masyarakat yang memperoleh pengobatan ARV tidak putus mengkonsumsi ARV sehingga Virus HIV hampir tidak terdeksi dalam darah.
Buku
Mencari jalan untuk menjaga, memelihara, melindungi dan menghormati kehidupan yang telah diberikan oleh Tuhan Allah kepada kita di atas Tanah Papua.
TELAH TERBIT!!!
PENELUSURAN SIRSUMSISI DALAM ALKITAB: SEBUAH PERJANJIAN BERKAT ALLAH DENGAN ABRAHAM TURUN-TEMURUN
“Saya sangat sedih dan sering meneteskan banyak air mata ketika
17 tahun lamanya saya mengurusi Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua. Selama itu saya menghindar untuk memimpin Doa dalam kegiatan KPA Papua karena saya takut Doa itu tidak akan saya selesaikan karena terharu dan menangis. Saya lihat dan mengetahui bahwa banyak saudara-saudara seiman dengan saya yang sangat menderita bahkan mati dalam kesia-siaan karena HIV-AIDS dan Penyakit Menular Seksual lainnya, baik di Tanah Papua maupun Uganda dan Rwanda di Afrika yang pernah saya kunjungi.” (Drh. Constant Karma)
Buku dengan Judul Penelusuran Sirkumsisi Dalam Alkitab; Sebuah Perjanjian Berkat Allah Dengan Abraham Turun-temurun ini, mungkin menimbulkan pertanyaan bagi banyak orang Kristen dan Gereja di banyak tempat, karena Sirkumsisi belum banyak dikenal dan belum banyak dibicarakan di antara orang Kristen dalam lingkungan Gereja, tetapi saya percaya kepada Tuhan bahwa Roh-Nya dan Hikmat-Nya yang Kudus akan menolong kita untuk memahami bersama Perintah Allah kepada Abraham nenek moyang kita untuk harus disirkumsisi turun-temurun sebagai Tanda Perjanjian Allah dengan Abraham yang dikenal sebagai Perjanjian Berkat (Kej 17:1-14).
Ditulis dengan mengumpulkan data dan fakta dari berbagai pihak tentang sirkumsisi dan keterkaitannya dalam alkitab. Buku ini membeberkan cacatan mengenai sirkumsisi dalam Alkitab dalam hubungan situasi konteks di Tanah Papua. Memuat penjelasan tentang pertimbangan theologis Penanggulangan HIV-AIDS di Papua dan memikirkan ulang sirkumsisi untuk kesehatan umat, pelaksanaan sirkumsisi medis pria sukarela dengan menggunakan metode prepex, dan Program Sirkumsisi Medis Pria Sukarela atau VMMC (Voluntary Medicale Male Circumcision) yang telah dikembangkan oleh Badan Kesehatan Dunia WHO di berbagai kawasan atau negara. Selain itu dipaparkan pula fakta tentang Sunat Pria untuk Pencegahan HIV dan Sirkumsisi Medis Pria Sukarela (VMMC) untuk Pencegahan HIV dalam Konferensi Internasional HIV-AIDS di Mexico City (Agustus 2008) dan Konferensi Internasioal HIV-AIDS di Washington D.C., Amerika Serikat (Juli 2012). Buku ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih luas kepada orang Kristen dan Gereja tentang Sirkumsisi dalam Alkitab.
SEGERA TERBIT DIGITAL
EKPLORING CIRCUMCISION IN THE BIBLE:
A COVENANT OF GOD’S BLESSINGS WITH ABRAHAM FOR GENERATIONS
“I felt very depressed and often shed tears when I managed the Papua Province AIDS Commission (PPAC) for 17 years. During that time, I avoided leading prayers at PPAC events out of concern that I wouldn’t be able to complete them because I would be moved to tears. I see and know that many of my brothers and sisters are suffering greatly and even dying in vain as a result of HIV-AIDS and other sexually transmitted diseases in Papua, Uganda, and Rwanda in Africa, all of which I have visited.” (Constant Karma, DVM)
This book, titled Exploring Circumcision in the Bible; A Covenant of God’s Blessings with Abraham for Generations, may raise questions for many Christians and Churches in numerous locations because Circumcision is not widely known and has not been widely discussed among Christians in the Church community, but I believe in God that His Spirit and His Holy Wisdom will help us to understand God’s command to Abraham our ancestors to be circumcised from generation to generation as a sign of God’s Covenant with Abraham known as the Covenant Blessings (Gen 17:1-14).
Written by collecting data and facts from numerous writers about circumcision and its relation to the Bible. This book unfolds notes on circumcision in the Bible concerning the context of the situation in the Land of Papua. Contains an explanation of theological considerations for HIV-AIDS Prevention in Papua and reevaluating circumcision for the health of the people, the practice of voluntary medical male circumcision using the PrePex method, and the Voluntary Medical Male Circumcision Program (VMMC) which has been developed by the World Health Organization (WHO) in various regions or countries. In addition, this book offers facts about Male Circumcision for HIV Prevention and Voluntary Medical Male Circumcision (VMMC) for HIV Prevention at the International HIV-AIDS Conference in Mexico City (August 2008) and the International HIV-AIDS Conference in Washington D.C., United States of America (July 2012). This book is intended to offer a deeper insight to Christians and the Church about Circumcision in the Bible.